Kamis, 11 Februari 2016

Review Buku 2016 -- Surat Dahlan

Bagi setiap perantau sepertiku, rindu adalah hantu yang paling menakutkan.
Tak ada yang tahu bagaimana ia mendatangiku setiap waktu.
… begitu menyiksa, menggeretakkan tulang-tulang ketabahan.


Karang Asam, Samarinda, Bumi Etam.
Dua tahun telah berlalu, sejak Dahlan meninggalkan Kebon Dalem. Sayangnya, merantau dan menjadi mahasiswa tidak semudah yang dibayangkan. Perkuliahan berlangsung melenceng jauh dari rencana awal, sementara kerinduan terhadap kampung halaman dan orang-orang terkasih selalu menyesakkan dadanya. Belum lagi Dahlan harus dihadapkan pada pilihan yang sulit antara janji temu dengan cinta pertama, lamaran sahabat baiknya, dan cinta baru yang dia temukan di tempat rantauan.

Dahlan muda yang penuh semangat juang berusaha untuk tidak mengalah pada rindu. Kepeduliannya terhadap negeri yang kacau balau kala itu, membuatnya memutuskan untuk mengabdi pada masa depan bangsa melalui gerakan-gerakan kemahasiswaan. Dianggap memberontak, Dahlan dan rekan-rekan mahasiwanya menjadi buronan pemerintah. Dia harus berlari dan bersembunyi dari kejaran tentara. Di tengah pelariannya, takdir mempertemukannya dengan Sayid, seorang guru sekaligus sahabat, yang mengenalkan Dahlan pada media dan memberikannya kesempatan untuk membuka lembaran baru dalam hidupnya. (via : goodreads )



Penggalan sinonpis diatas merupakan buku yang menceritakan tentang perjalanan hidup salah satu tokoh di Indonesia, yakni Dahlan Iskan. Perjalanan hidup tersebut dituang dalam bentuk novel yang berjudul Surat Dahlan.


sumber : goodreads




Buku ini adalah buku kedua dari Trilogi Novel tentang Dahlan Iskan. Novel pertama berjudul Sepatu Dahlan yang tentunya sudah gua baca. dan yang terakhir itu berjudul Senyum Dahlan, yang kemungkinan bakal gua review dalam waktu dekat ini.

Sumber : instagram




Dan buat yang masih belum tahu siapa itu Bapak Dahlan Iskan, ini fotonya


sumber : wikipedia

Dan biografi singkatnya bisa dibaca di Wikipedia


Surat Dahlan tidak jauh beda dengan Sepatu Dahlan, terutama dalam alur cerita yang dipaparkan. Cerita flashback yang mengajak ke peristiwa awal dimana sosok Dahlan Iskan berbaring dirumah sakit pasca operasi cangkok Liver, lalu membayangkan masa lalu menuju masa-masa Dahlan kuliah di Samarinda. Salah satu peristiwa yang paling menonjol yaitu ketika Seorang Dahlan bersama teman-teman mahasiswanya mengadakan aksi unjuk rasa kepada kebijakan Pemerintah di era orde baru. Sementara, pada saat itu Pemerintah bisa dibilang "anti kritik". Apapun yang berbau kritik terhadap pemerintah, sudah pasti akan dibungkam. Entah itu media massa ataupun perorangan. Hal itu pun terjadi pada Dahlan dimana dia sampai dianggap mengganggu keamanan Negara, hingga Dahlan di cap sebagai Buronan Negara karena melawan tentara saat melakukan aksi unjuk rasanya.


Lalu. yang namanya anak muda pasti tidak luput dari yang namanya kisah cinta. Begitu pula cerita cinta yang mengitari sosok Dahlan semasa kuliah di Samarinda. Dalam hal ini, Dahlan harus memilih antara A, B, atau C. Dan juga, penantian Dahlan atas sepucuk surat yang berisi harapan seseorang menjadi objek renungan di tepian Sungai Mahakam.

Kemudian, ada juga kisah-kisah para Ulama terdahulu yang didongengkan oleh Bapaknya Dahlan Iskan semasa di Kebon Dalem yang kembali dituangkan. Kisah-kisah tersebut menjadi panutan Dahlan dalam menjalani hidupnya yang menantang di Samarinda.

Hingga yang terkahir, puncak dari kisah di Novel ini yaitu dimana Dahlan memilih untuk tidak melanjutkan kuliahnya dan mulai menapaki karir kesuksesannya di dunia Jurnalistik sebagai kuli tinta dan juga memilih jalan cintanya diantara tiga pilihan tadi.


itu aja yang bisa gua papar di tulisan review buku kedua yang gua baca di tahun 2016 ini. Sisanya, silahkan baca & nikmati sendiri kisahnya......





Sekian.







C.A

Rabu, 27 Januari 2016

Review Buku 2016 -- Sherlock Holmes : Koleksi kasus 1

Sebagaimana kita tau Sherlock Holmes merupakan detektif paling jenius yang pernah ada. Detektif yang selalu mengedepankan logika. Berangkat dari banyaknya kasus-kasus yang tidak bisa dipecahkan oleh detektif konvensional lain pada masanya, tapi mudah diselesaikan bagi seorang holmes. Cara Holmes memecahkan suatu kasus memang terbilang unik, tidak seperti detektif lain kebanyakan. Ia hanya cukup mendengar cerita dari kliennya sambil memejamkan mata dan merokok dengan pipanya, lalu pikirannya melayang untuk menyambungkan mata rantai antara peristiwa satu dan peristiwa dua, dan terkahir memberi solusi yang tepat buat kliennya atau Holmes yang bertindak untuk memecahkannya sendiri. Untuk itulah seorang Sherlock Holmes menjadi konsultan bagi para detektif lain.

Terkait bait-bait pembukaan diatas, tentunya banyak cerita tentang kasus Sherlock Holmes yang merupakan karangan dari Sir Arthur Conan Doyle ini dituang dalam bentuk buku, serial, maupun film. Khusus untuk sekarang, gua mau mengulas soal buku Sherlock Holmes yang berisi kumpulan kasus bagian pertama, dimana kasus-kasus ini sebelumnya pernah dibuat buku per judul kasus. Entah ini bisa dibilang resensi buku, atau mungkin review buku, atau apapun itu, karena sebelumnya gua belum pernah bikin tulisan soal bibit-bebet-bobot suatu buku.







Ya...kita mulai !







Buku terbitan Gramedia setebal 832 halaman ini terdiri dari 4 bagian. Yaitu :


- Penelusuran Benang Merah
- Empat Pemburu Harta
- Petualangan Sherlock Holmes
- Memoar Sherlock Holmes
- Anjing Setan




Didalamnya berisi jalan cerita mengenai kasus-kasus yang dihadapi oleh Sherlock Holmes yang dicatat oleh rekannya. Juga, yang tak kalah penting, sosok Dr. Watson itu sendiri yang menjadi rekan Holmes dalam memecahkan kasus-kasusnya, dimana mereka berdua hidup bersama di sebuah apartement di Baker Street. Sebagai tambahan, gua menyalin sebagian sinopsis buku ini dari Website Gramedia buat lebih lengkapnya : "Koleksi Kasus Sherlock Holmes 1 ini dimulai dengan novel pertama Penelusuran Benang Merah yang memperkenalkan Sherlock Holmes si eksentrik yang genius ini dengan Dr. Watson. Empat Pemburu Harta yang menyajikan kejutan penuh teka-teki. Perjumpaannya dengan wanita yang sangat dikaguminya di Petualangan Sherlock Holmes. Peristiwa pertama yang mempertemukannya dengan musuh bebuyutannya, Dr. Moriarty, di Memoar Sherlock Holmes. Dan petualangan dalam Anjing Setan Sherlock Holmes yang menegakkan bulu kuduk."


Yap...berdasarkan salinan sinopsis yang gua ikut sertakan di paragraf sebelumnya, dan juga buku yang udah gua baca, rangkaian cerita dari bagian 1-4 merupakan suatu rangkaian cerita yang punya alur lurus kedepan soal pemecahan kasus-kasus yang unik. Sampai pada cerita terakhir pada bagian 4, diceritakan bahwa Sherlock Holmes mati jatuh ke jurang air terjun bersama musuh bebuyutannya, Dr Moriarty. Dan untuk bagian terakhir yang berjudul "Anjing Setan", bagian ini menurut gua hanya catatan kasus 'unik' lainnya, seperti halnya kasus-kasus lainnya sebelum Sherlock Holmes mati di jurang bersama Dr. Moriarty. Karena di cerita bagian terakhir ini, Holmes ikut andil dalam memecahkan kasus "Anjing Setan" keluarga Baskerville ini. Tidak terungkit mengenai peristiwa di air terjun sebelumnya.

Yang mungkin perlu digaris bawahi pada buku ini yaitu banyaknya penggunaan kosakata yang salah (typo) dan ada juga yang tidak sesuai dengan KBBI. Lalu, penggunaan kata antara yang baku dan tidak baku dalam percakapan. Sebagai contoh, gua mengambil satu kata seperti "Yuk" (dalam artian mengajak) yang kemungkinan bisa diganti dengan kata "Mari" / "Ayo" agar terlihat lebih cocok karena kalimat sebelumnya berbentuk baku. Contoh lainnya yaitu penggunaan kata "Nih" (dalam artian menunjukkan sesuatu yang berjarak dekat) yang juga bisa diganti dengan kata "Lihat", dengan alasan sama seperti yang gua papar sebelumnya.

Kemudian, mengenai tanda baca yang agak memusingkan menurut gua pribadi. Diantaranya tanda petik dua ("") untuk percakapan yang terkadang tidak ada pada tempatnya, padahal kalimat tersebut merupakan percakapan. Juga, ada beberapa kata yang merujuk pada kalimat tanya, tapi tanda bacanya menggunakan tanda seru (!).


Mungkin cuma itu yang bisa gua papar soal kekurangan dari buku ini.
Soal kelebihannya ? silahkan nikmati sendiri buku ini


Sebagai tambahan buat memenuhi tulisan ini, gua cuma menjelaskan sensasi ketika baca buku ini. Karena ini cerita fiksi, tentunya imajinasi setiap pembaca berbeda antara satu dan lainnya. Di bagian cover buku ini terlihat sosok setengah wajah. Hanya terlihat bagian mata sampai kepala. Awalnya sendiri gua kurang begitu paham bagaimana sosok Sherlock Holmes. Apalagi sosok yang cuma setengah wajah. Lalu ada pembatas buku, dan di pembatas buku itulah terlihat full face dari sosok tersebut. Setelah gua cari tau sosok ini, ternyata dia adalah Benedict Cumberbatch yang muncul di serial tv Sherlock Holmes.


Tapi, secara pribadi, ketika gua baca buku ini sampai khatam, sosok Sherlock Holmes di benak gua itu bukan si Benedict, tapi Robert Downey Jr. -- Tony Stark-nya Iron Man. Karena sebelumnya gua nggak begitu menyimak serialnya Sherlock Holmes versi Cumberbatch, jadi agak janggal juga buat membandingkan tokoh yang memainkan sosok Sherlock Holmes. Untuk review mengenai serialnya, bisa dilihat di salah satu blog yang gua kunjungi ---> ( http://haritsfunblog.blogspot.co.id/2010/08/sherlock-tv-series-modernisasi-sherlock.html ) dimana serial tersebut merupakan peralihan modernisasi Sherlock dari era tahun 1800-an ke tahun 2010-an. Gua lebih dulu mengenal Sherlock Holmes dalam wujud Robert Downey Jr. seperti di filmnya (Sherlock Holmes & Sherlock Holmes : Game of Shadow) dimana latar belakangnya merupakan kota London di era 1800-an dengan 'kejadulannya' yang tentunya sesuai dengan latar di buku ini. Ditambah sosok Holmes dibuku ini yang agak 'nyeleneh' dan 'out of the box' sesuai dengan karakter Robert Downey.

Banyak juga pelajaran yang bisa gua diambil dari buku ini. Seperti hal-hal sepele jangan sampai terlewat, seperti Sherlock Holmes yang rajin memeriksa jejak kaki, tembakau rokok, abu dari cerutu, bau parfum, mantel orang, hingga dia bisa menebak apa profesi seseorang dan bagaimana karakternya dari sebuah topi kliennya. Juga merencanakan sesuatu dengan matang dan penuh pertimbangan, sehingga bisa tau apa dan kapan sesuatu hal akan terjadi. Lalu masih banyak lagi metode-metode Holmes dalam memecahkan berbagai kasus yang bisa dijadikan pelajaran.


Dan di akhir tulisan ini, setelah nggak ada lagi yang bisa gua papar, gua cuma mau bilang....................




















 ~ Selamat menikmati logika Mr. Holmes ~










-C.A-

Selasa, 29 September 2015

Posting Tugas - Pengantar komunikasi untuk Perpustakaan - 1 (jilid 1)

Judul Video : Mahasiswa Rantau di Perpustakaan
Sumber : Youtube
Tugas : menganalisis bentuk komunikasi yang ada di video



Video berdurasi 4 menit 30 detik ini mengisahkan tentang seorang mahasiswi yang mengajak seorang mahasiswa untuk mengerjakan tugas kuliah di perpustakaan. Namun, gelagat mahasiswa di tayangan video ini terlihat bahwa dia masih belum terbiasa atau bahkan belum pernah mengunjungi perpustakaan karena banyak hal-hal yang seharusnya tidak perlu dilakukan sseperti membawa makanan, berisik di dalam ruangan, mengambil buku terlalu berlebihan, justru dilakukan oleh mahasiswa tersebut.

Bentuk komunikasi yang dapat dilihat secara jelas di video ini yaitu penjelasan dari seorang mahasiswi kepada mahasiswa tadi mengenai hal-hal apa saja yang harus dilakukan dan ditaati oleh pemustaka/pengguna perpustakaan, diantaranya :

- Menaruh barang bawaan di loker / lemari penitipan barang
- Dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam ruangan perpustakaan
- Dilarang untuk berbicara dengan suara keras di perpustakaan
- Usahakan untuk mencari judul buku yang diinginkan menggunakan layanan OPAC (Online Public Access Catalogue)

Selain komunikasi diatas, terdapat juga bentuk komunikasi yang lain seperti pengunjung lain yang mencoba menegur si mahasiswa ini agar tidak berisik di dalam ruangan. bentuk komunkasi ini menurut pribadi bisa dimasukkan dalam kategori peringatan.



Sekian analisis video versi saya.
Kurangnya mohon maaf, lebihnya sedekahin aja ~


wassalamu'alaikum












nb: tugas ini batal dikumpulkan dikarenakan munculnya faktor lupa seorang dosen





  


   -C.A-



Kamis, 09 Juli 2015

Fenomena Membludaknya Pengendara Motor/Mobil di Indonesia

Banjir kendaraan bermotor udah sering jadi santapan setiap hari. Kalo ngerasain langsung ke lapangan mungkin kenyangnya hampir sama kayak makan nasi dua piring. Fenomena kayak gini biasa muncul pas jam-jam kerja, pagi sama sore. Terutama di ibukota.




Yang mau dibahas disini itu soal kendaraan mesin roda dua di Indonesia, wabil khusus di jakarta. Iya, motor. Tapi ya nggak juga motor sih, mobil termasuk juga kayaknya. Soalnya menurut pribadi, motor itu punya "pengaruh" lebih besar di jalanan ketimbang mobil. Ketika lu ada di situasi macet di jalan, diantara mobil-mobil yang ngerayap buat sampe tempat tujuan, selalu dan selalu ada pengendara motor yang ikut ambil bagian. Malah komposisinya lebih banyak dari mobil. Mungkin lu masuk di jajaran para pengendara motor itu, termasuk gua.

Motor pada dasarnya udah jadi sesuatu yang "merakyat" di Jakarta. Kendaraan ini mungkin kategorinya udah naik dari yang tadinya kebutuhan tersier, jadi naik ke kebutuhan sekunder, sebagian besar orang masukin kendaraan ini ke kategori primer. Dengan harganya yang bisa dibilang 'terjangkau', pengguna motor udah tersebar mulai dari kalangan atas sampe bawah. Kecuali yang bawah banget.
Orang-orangpun udah mulai jadiin motor ini suatu prioritas utama yang harus dibeli ketika mereka "mulai" punya duit. Dan juga, pemikiran kayak gini muncul di setiap benak orang. Mungkin, ini juga yang jadi salah satu faktor yang bikin jumlah motor dijalanan pun membludak.





Banyaknya motor (juga mobil) dijalanan otomatis muncul juga yang namanya macet. Nah, masalah ini yang kayaknya lagi mau diberantas pemerintah, bukan kayaknya, tapi emang udah lama.
Entahlah apa lagi rencana pemerintah buat ngilangin macet. Dari beberapa wacana yang gua baca, rencana pemerintah itu ada yang awalnya mulai dari pengadaan bis transjakarta + jalurnya (busway) yang udah dijalanin dari tahun-tahun yang lalu, fungsinya itu buat orang yang tadinya bawa kendaraan pribadi (mobil/motor) pindah naik transjakarta. Mungkin kalo menurut gua, ini pengen contoh negara-negara di Eropa, Jepang, dll....selalu kita liat film luar negeri di tv yang kadang mengekspos keadaan dijalanan kota semisal London/NewYork, dimana jumlah kendaraan dijalan itu bisa dibilang netral & orang-orang lebih milih naik kendaraan umum dibanding kendaraan pribadi. Tapi ya makin kesini juga sama aja macetnya sih. Bisa diliat dari masih adanya mobil sama motor pribadi yang nekat masuk jalur transjakarta.





Yakin Pak Polisi bisa nilang ini semua ?



Yang kedua itu menurut pengetahuan gua yang kurang pinter, ada pelaksanaan jalur 3 in 1. Ini ditujuin buat orang-orang kaya aja kayaknya, yang rata-rata punya mobil lebih dari sebiji. Biji aja ada dua. Makanya orang kaya jumlah mobilnya nggak mau kalah sama bji. Ngga tau biji siapa....
Gua ambil contoh, biasanya tiap anggota keluarga lengkap terdiri dari tiga orang, Bapak, Ibu, Anak (Kalo punya). Seandainya tiap anggota keluarga punya mobil sendiri, bisa bawa mobil sendiri-sendiri, mobil yang dipake pun sendiri-sendiri. Mungkin karena faktor gengsi sama orang kaya yang lain. Kalo tiap mobil yang dibawa bapak, ibu, sama anak itu turun ke jalan, hasilnya ya bakalan nambah volume kendaraan bermotor di jalan. Kalo keluarga yang kaya itu cuma satu, mungkin nggak kerasa, tapi di Jakarta itu orang kaya banyak, bisa kerasa macetnya kalo tiap anggota keluarga mereka bawa mobil sendiri-sendiri. Maka dari itu, fungsi dari 3 in 1 itu biar tiap anggota keluarga yang mau bawa mobil sendiri-sendiri "disatuin" disatu mobil. Nggak perlu masing-masing bawa mobil sendiri, biar jalanannya nggak makin penuh.


Rambu 3 in 1


Wilayah sekitaran Monas



Tapi ya tetep aja nggak efektif, ditambah ada deretan joki 3 in 1 yang juga ikut muncul di wilayah sebelum masuk jalur 3in 1.


Joki-joki kece



Ada lagi yang namanya pembangunan Fly Over / jalan layang. Ada yang gunanya buat 'memecah' antara kendaraan roda empat dengan kendaraan roda dua. Semisal, mobil dan kawan-kawannya boleh lewat fly over, terus motor cuma boleh lewat dibawahnya. Ada yang cuma buat 'mecah' volume kendaraan aja. Tapi ya bisa gua bilang kecil sih pengaruhnya. Soalnya masih sering keliatan macet parah di daerah ini terutama di jam-jam pergi pulang kerja.


Kayaknya gua kenal ini dimana X)




Kemudian, ada wacana soal Penggunaan kendaraan dengan plat tertentu di hari yang tertentu pula. Maksudnya, sebagai contoh, kendaraan yang nomor terakhir platnya ganjil bisa turun ke jalan cuma dihari Senin, Rabu, Jumat, Minggu. Kendaraan yang nomor plat terakhirnya genap, nggak boleh turun ke jalan. Begitu juga sebaliknya buat nomor terakhir platnya yang genap. Kalo masih ada yang ngelanggar mesti ditilang. Harapan dari metode ini kayaknya buat ngurangin kira-kira setengah jumlah kendaraan bermotor yang ada di jalan, biar jalanannya lengang. Kayak jalanan jaman dulu. Sistemnya lebih mirip di Singapura.

Tukang plat


Kelemahannya menurut pribadi, harus ada sosialisasi yang berkala dari Pemerintah/Dinas Perhubungan/entah apalah namanya itu. Kalo nggak terlaksana, mau mobil motor yang nomor platnya ganjil/genap bakalan bebas turun di jalan. Mantau mana kendaraan yang nomor akhir platnya ganjil/genap itu juga susah. Yang ngelanggar pasti ditilang, yang ditilang pasti banyak yang marah-marah yang alesannya belom ada sosialisasi lah, ribet lah. Nah...berapa jumlah petugas yang mesti turun ke lapangan buat nilang pengendara yang ngelanggar aturan ini ?
ratusan ? mustahil
ribuan ? nggak yakin
ratusan ribu personil ? entahlah....
Tapi ya demi apapun itu........baru sekedar wacana

Razia kelengkapan kendaraan


LOL





Seterusnya, ada monorail yang diharapkan bisa 'mengalihkan' warga dari gunain kendaraan pribadi ke salah satu fasilitas publik. Khusus kalo ini, gua ngga begitu mau komentar banyak-banyak lah. Tau sendiri, jumlahnya masih sedikit. Ditambah lagi banyak pembangunan jalurnya yang belum selesai. Ya pokoknya gitu dah.

Kayaknya gua ambil gambar bukan yang di Jakarta. Tapi di Cina


Di daerah Senayan masih banyak yang kayak gini

Tiangnya malah jadi papan iklan


Terus, menurut pribadi, Kopaja AC juga termasuk. Tapi gua juga bingung, apa nyambungnya?
Ini kayaknya cuma 'mempertegas' aja status kenyamanan kopaja biar masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum & kendaraan pribadi jumlahnya bisa berkurang di jalanan, akhirnya...nggak macet.
Gitu filosofinya.




Interior Kopaja AC


Dan yang terbaru di Jakarta itu soal dilarangnya motor lewat jalur M.H. Thamrin, dari Bunderan HI ke arah Monas/sebaliknya. Alesannya mengurangi kepadatan & volume kendaraan yang bisa jadi sebab kemacetan. Motor yang jadi korbannya. Minggu-minggu awal sistem ini mulai jalan, pengendara motor yang lewat jalan ini masih dikasih toleransi sama petugas & disuruh cari jalan lain, juga sebaliknya. Begitu minggu-minggu sosialisasi ke pengendara udah selesai, pengendara motor yang masih lewat jalan ini bakal ditilang petugas + denda Rp 500.000,-
Kan lumayan buat semesteran... ~

Sekitaran Bundaran HI


Ini waktu masih masa sosialisasi ke pengendara motor



Sebagai gantinya, para pengendara motor itu bisa parkir di gedung sekitaran sebelum Bunderan HI yang udah disiapin pemerintah buat jadi lokasi parkir pengendara motor. Tapi....
Yang disayangin sama pengendara motor ini yaitu tetep kena biaya parkir perjam.
Dan kebanyakan para pengendara motor yang melintas di jalur ini biasanya karyawan, dsb, yang kalo biaya parkir itu aja dikali satu bulan bisa sampe kira-kira setengah juta rupiah!
Semisal....
---> Tarif parkir perjam = 2000
---> Jam kerja dalam satu hari rata-rata = 8 jam
---> 2000 x 8 = 16.000 (sehari)
---> 16.000 x 30 (sebulan) = Rp 480.000,-
---> UMR sebulan rata-rata = Rp 2.200.000,-
---> Rp 2.200.000 - Rp 480.000 = Rp 1.720.000




1 jam = 2000


Lokasinya di sekitaran Bundaran HI


Rata-rata para pekerja yang juga pengendara motor disini cuma dapet penghasilan Rp 1.720.000,-
Inilah kenapa sistem ini masih banyak nggak disetujui masyarakat, soalnya biaya parkir sebulan itu lumayan ngurangi penghasilan.
Biarpun pemerintah menyediain yang namanya bus gratis yang khusus nganter para pengendara motor dari Bunderan HI sampe arah Monas, tetep aja nggak ada apresiasi dari pengendara motor. Malahan bus gratisnya buat naik orang-orang yang mau melancong liburan ke Monas & sekitarnya.

Bus gratis


<><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>

Buat masalah solusi. Kayaknya inti dari semua permasalahan diatas itu cuma satu. Apa itu?

Menurut gua, akar dari semuanya itu dari produksi kendaraan itu sendiri, mau motor mau mobil. Bukannya sekarang setiap orang terutama warga ibukota punya kendaraan minimal motor ? Terus, berapa panjang jalan yang ada di Jakarta ?
Hal diatas itu bener-bener nggak sebanding. Percuma aja pemerintah / dinas perhubungan / apalah itu namanya keluarin peraturan gono-gini buat mengatasi yang namanya macet kalo produksi kendaraan itu sendiri nggak bisa 'diteken'.

Coba tengok perusahaan mobil motor yang dari Jepang itu. Seberapa sering mereka nawarin produk baru mereka ke pasaran ?
Bisa kita liat dari iklan-iklan (terutama motor) yang muncul bejibun di tv-tv yang ditambah segudang inovasi barunya. Dengan dalih motornya lebih sport lah, lebih irit lah, lebih feminim buat perempuan lah. Belom lagi orang-orang bagian marketing perusahaan motor itu yang suka bagi-bagi brosur di pinggir jalan & hampir ketabrak yang isinya daftar harga motor yang dijual. Hal itu otomatis bikin orang-orang makin giat beli motor. Kalo tiap orang punya satu, bakal mau nambah lagi, gitu terus. Coba pemikiran gini nggak diterapin di satu orang, tapi di kali banyaknya warga Jakarta. Bisa kebayang kan ?

Inovasi dari Yamaha



Gua punya temen yang kerja di dealer motor. Waktu itu gua sempet ketemu pas gua lagi ngurusin motor di bengkel. Kebetulan dealernya pas disebelah bengkel. Waktu itu masih pagi pas dia belom masuk jam kerja, jadinya duduk-duduk dulu. Setelah gua denger gimana cerita dia kerja di dealer situ, gua tau dari gaya bahasanya kalo temen gua ini pasti menjabat posisi penting. Itu bener terjadi.

Dan yak ! dia masuk di posisi marketing, atau bahasa lainnya tukang bagi-bagiin brosur XD.
Itupun masih training ~

Dia cerita kalo tiap kerjanya bagi-bagiin brosur yang sekalian nawarin produk motor-motor Suzuki itu dalam sebulan dia dikasih target dari pihak dealer harus bisa 'ngejual' 5 motor. Itu dalam kategori minimal. Seandainya temen gua ini sukses kejar target sebulannya itu (kita lupain berapa bonus yang bakal dikasih seandainya sampai target/lebih), yang otomatis ada 5 motor baru yang turun kejalan, gimana sama temen-temennya/karyawan lainnya yang juga harus kejar target bulanan itu ? Seandainya lagi mereka berhasil, katakanlah ada 10 karyawan yang sukses sama target '5 motor' bulanannya, otomatis ada 50 motor baru yang bakal turun ke jalan. Itu pun cuma di satu dealer. Gimana sama dealer yang lainnya ? Berapa banyak orang yang tadinya nggak punya motor sama sekali jadi beli motor dengan dalih inovasi apapun itu ? Berapa banyak motor atau bahkan mobil 'baru' yang bakal turun ke jalan di hari-hari selanjutnya, yang tentunya bikin jalanan makin macet ?  Pikirkanlah ~

Kalo semua motor ini kejual, berapa banyak motor baru yang bakal bikin macet jalanan ?



Menurut pemikiran gua secara pribadi, pemerintah dan antek-antek mestinya bisa kasih batasan buat semua produsen kendaraan, entah itu motor ataupun mobil. Kalo perlu 'diteken' lah itu yang namanya produksi motor/mobil di Indonesia, karena dampaknya juga bisa ke Jakarta. Gua nggak begitu tau sih apa-apanya lebih dalam di perusahaan-perusahaan motor dari Jepang itu. Kayaknya emang udah ada kontrak khusus jangka panjang yang 'mengikat' ke Indonesia. Itu di sisi motor. Belum lagi kalo diliat dari sisi perusahaan mobil. Nggak cuma dari Jepang, tren mobil dari 'barat'pun udah merambah pesat ke Indonesia.

Kayaknya kalo disuruh membatalkan kontrak perusahaan kendaraan apapun itu di Indonesia bakalan susah. Dampaknya, pabrik-pabrik yang isinya karyawan/karyawati lokal pastinya bakal nganggur, atau istilah kerennya jadi freelance. Anak-anak lulusan STM atau SMK bidang otomotif dan yang masih sekolah dibidang teknik pun seolah nggak ada gunanya. Soalnya skill mereka disekolah bakalan sia-sia kalo lapangan kerjanya justru nggak ada. Pengangguran merajalela ~



Kemudian, andaikata produksi kendaraan dari Jepang maupun dari negara lain itu bener-bener di stop, gimana orang-orang bisa beli motor kalo emang dibutuhin/lagi punya uang ?
Jawabannya ya tinggal beli aja motor/mobil 'seken' yang kondisinya masih layak. Ngga ada yang salah kan ? permasalahan beli kendaraan baru atau nggak itu cuma masalah gengsi. Tapi ya itu sih pilihan, mau beli silahkan, mau tolak ya juga silahkan ngga perlu beli motor.


Dan kira-kira ini yang terakhir. Dari mana produksi kendaraan buat kebutuhan kita nantinya ?



Tingkatkan mutu kendaraan nasional!

Kalo kita tengok seksama, banyak pemberitaan yang membahas kesuksesan anak-anak SMK yang berhasil menciptakan mobil baru dari jaman Pak Jokowi masih menjabat jadi walikota. Tapi tentunya masih banyak kendala.

Esemka = mobil dinas Jokowi


Mulai dari banyak yang bilang mobil Esemka itu cuma rakitan doang lah, impor onderdil dari Cina lah, belum layak jalan lah. Tambah lagi, baru-baru ini ada mobil listrik buatan anak bangsa yang masih dibilang layak jalan sama beberapa 'pejabat'. Gua kira ini cuma akal-akalan aja biar ada 'sesuatu' yang bisa dikorupsi ~


Mobil listrik yang dianggap masih belum layak jalan


Selewat pemberitaan kayak diatas, gua tetep yakin kalo anak-anak Indonesia bisa buat mobil asli, full nggak sekedar tinggal rakit-rakit aja. Dan nggak cuma mobil, diharapkan kedepannya motor pun bisa di produksi dengan label buatan dalam negeri. Ini juga berdampak ke anak-anak SMK terutama yang dibidang otomotif supaya jelas arah tujuan dari pelajaran di sekolahnya itu kemana. Nggak ditelantarin kedepannya dengan dalih seperti yang gua sebutin sebelumnya, "mobil masih nggak layak jalan", dan orang-orang akan terus lari ke kendaraan Jepang yang ada.
Tentunya, semua yang gua tulis diatas punya satu tujuan. Supaya kota-kota besar kayak Jakarta bisa bebas sebebas-bebasnya dari macet. Amin.




Gitu aja....kurangnya mohon maaf, lebihnya sedekah.



Wassalamu'alaikum ~









C.A

Jumat, 03 Juli 2015

OPAK 2014

Kenang-kenangan 2014 (OPAK UIN Jakarta 2014-2015)


Ini cuma beberapa momen yang menurut gua 'berharga' di tahun 2014. Nggak tau harganya berapa, cuma ya berharga aja.  Harusnya sih ini gua posting menjelang pergantian tahun. Biar feel-nya agak 'berasa' gitu. Eh ya malah postingnya bulan-bulan sekarang...




Momen pertama adalah 0PAK 2014


Ini adalah langkah awal yang mesti gua lewati begitu masuk UIN jeketi. Agenda OPAK ini emang rutin di adain setiap tahun untuk 'menyambut' mahasiswa baru. Kenapa gue kasih tanda kutip buat kata menyambut ? ini masih menjadi misteri...


Awalnya gua emang agak risih sama agenda yang satu ini. Gua berpikiran kalo agenda ini cuma bikin malu para maba. Kenapa malu ? karena disitu sealu ada atribut aneh yang mesti dibawa. Nggak cuma gua, maba-maba unyu yang lainpun mikirnya juga ada yang kayak gitu. Kebawa suasana OSPEK mungkin. Iya, mungkin.

Pelaksanaan opak ini digelar seminggu full di uin jeketi. Sebenernya senin sampe sabtu. Kalo ospek sma/smk/stm kan palingan biasanya cuma 3 hari. Jauh-jauh hari sebelom opak ini dimulai, kita udah dikelompok-kelompokin sama kaka panitia opak, kalo nantinya bakal ada 30 kelompok & ditiap kelompok ada sekiranya 15 maba, bisa kurang, bisa lebih. Itu di fakultas gua, nggak tau di fakultas yang lain, aku sih terserah mas anang aja.... (?)
Bisa dibayangin kan ada sekiranya lima ratusan maba yang ada di sini. Jumlahnya hampir sama persis kayak jumlah seluruh siswa kelas 3 di sekolah gua X)

Dari mana gua tau kalo bakal dikelompok-kelompokin ? sebelomnya ada kakak-kakak panitia yang tugasnya sms-in para maba.....gitu.
Singkat kisah, gua nyiapin segala atribut yang bakal dipake buat opak seminggu itu. Mungkin kalo kata kaka-kaka panitia sih unik, menurut gua...aneh. Mulai dari kemeja putih panjang yang di selingin pita kuning di ujung pergelangan tangan, sama juga celana panjang itemnya dikasih pita kuning. Juga atribut lain yang mesti dibuat itu topi kardus kuning kayak model padang-padangan + tulisan fahim.



Rancangan kostum & aksesoris OPAK 2014








Hasil akhirnya
foto diambil dari akun twitter @demafahuinjkt
Didin Syayidin - Ketua pelaksana OPAK Fakultas Adab & Humaniora 2014




Singkat kisah, semua persiapan udah kelar. Tinggal gua ngejalanin aja itu yang namanya Orientasi Pengenalan Akademik selama seminggu.


Hari pertama...
Sebenernya ini lebih mirip pra-opak, soalnya kita semua ngumpul buat nyiapin opak yang "asli" tiga hari kedepan. Gua berangkat pagi banget, disuruhnya emang begitu...jam 6-an. Dan belom disuruh bawa atribut super anehnya. Sampe basement fakultas juga gua ngga ngerti puluhan maba yang udah dateng ini namanya siapa aja. Kebetulan gua dapet kelompok 27. Awalnya sih ya emang rada kaku kalo belom kenal, maklum lah, muka-muka baru....dari seluruh suku. Hari pertama itu juga cuma seminar apalah gitu namanya, kayak gini.....


Dari lantai 1-7 gedung Fakultas penuh maba yang kayak gini





 Oke, ini temen-temen 'pertama' gua di fakultas ini.







27 ready......???!!!


Archiassa Junanda sihadiharjo



Dari nama belakangnya udah mirip kayak keluarga keraton. Orang ini...mungkin kita panggil arci, emang asli wong jowo. Logat jawanya waktu pertama kali gua ngobrol ama dia masih kentel kek susu kalengan. Biasanya kalo orang medok gini semisal ngomong "lo...gue" jadi agak aneh bagi segelintir orang yang udah lama tinggal di ibukota. Ya begitulah, katanya Arci yang dari semarang ini orangnya pendiem....gitu. Biarpun asli wong jowo, gini-gini diterima di jurusan sastra inggris. Moga inggrisnya nggak medok ya mas !




Ary Chyntia



Sekilas dari nama depannya gua kira laki-laki. Eh, belakangnya ada Chyntia-nya...ternyata cewek. Ngga bisa begitu detail gua jelasinnya. Intinya ya si Ary posisinya di sastra inggris.





Bachrul Fauzi

Biasa dipanggil Alul. Orang depok yang masuk jurusan ilmu perpustakaan ini emang rada-rada gokil. Ngga tau gokilnya dimana, ya pokoknya begitulah...





Eka Sutisna



Yang satu ini awalnya gua kira cewek,kalo pas diliat dari absen kelompok 27. Eh, ya laki toh. Gini-gini jadi ketua kelompok nih. Itu juga awalnya bingung nggak ada yang mau jadi ketua kelompok pas ada momen disuruh bikin yel-yel kelompok. Orang tangerang ini posisinya masuk ke jurusan sejarah kebudayaan islam.






Efrida Suryanti


Kalo dari awal liat mukanya, agak-agak mirip orang arab. Nggak tau juga dimana miripnya, pokoknya ya begitu. Cewek medan ini ternyata salah satu yang bisa dibilang 'tua'. Tahun lahirnya setingkat diatas gua. Gini-gini bahasa arabnya jago, pantesan posisinya di jurusan sastra arab. Arab medan ~





Hardiyanti

Cewek depok yang ini agak aneh. Fanatik sama korea-koreaan. Yaelah, orang-orang modal oplas aja didemenin. Fans k-pup ini juga termasuk yang agak 'tua' di kelompok 27. Kalo ditinjau dari tahun lulusnya, mestinya dia masuk semester 5. Lah, ini malah bareng maba-maba yang masih unyu, termasuk gua. Dia masuk di jurusan sejarah kebudayaan islam. Katanya, itu jurusan milihnya juga asal-asalan. Sebenernya nggak ngerti mau masuk jurusan apa.....kata si cewek yang daerah rumahnya banyak tukang begal ini.




Imam Ar-Rasyidi
(foto belum ditemukan | error: 404 not found)


Salah satu yang termasuk nggak jelas. Dateng opak selang-seling. Hari pertama dateng, besoknya nggak. Ya begitu terus sampe seminggu. Gitu-gitu bahasa arabnya jago, makanya masuk jurusan sastra arab.






Layli Khiyaroh

Cewek cengkareng. Setiap ngomong kayak berasa ada logat-logat betawinya, rada sengak. Katanya sih pas pelaksanaan opak, ini cewek pulang pergi bolak balik ciputat-cengkareng. Bukan maennn....! Dia masuk jurusan sastra inggris.






Ummu Imaroh

Sebenernya makhluk dari pondok yang ada di cipondoh ini sebenernya imut-imut gimana gitu. Tapi ya gelagatnya masih agak-agak kayak bocah. Lulus dari pondok tahunnya bareng kayak gua, katanya ngabdi dulu di pondok. Pondok pesantren....masa iya pondok pinang. Abis itu ikut tes di uin jeketi & akhirnya masuk jurusan sastra arab. Maklum, bocah pesantren ~





Putri Nur Khoiriyah


Atau bisa disebut putri cahaya. Cahaya ? yasudahlah.... Ini nih, kalo dengerin dia ngomong lucu. Suara padangnya bisa lucu gitu. Mirip di rumah makan padang. Bawaannya pengen minta rendang. Bisa dibilang, Putri ini ukurannya paling kecil di kelompok 27. Na'am....na'am kecil-kecil gini masuk sastra arab.






Silmi

Kalo mau lebih nyambung ngomong sama Silmi, silahkan pake bahasa sunda. Asli dari Garut dengan semua kepolosannya yang dibawa. Anaknya polos banget sampe gua kira lebih mirip anak smp yang masuk jurusan ilmu perpustakaan.





TatangTaufik Rahman

Jujur aja, pertama denger namanya waktu absen kelompok hari pertama itu gua sempet ngecengin. Sampe jadi bahan cengan yang bikin ketawa satu kelompok. Waktu itu si Tatang nggak tau kenapa datengnya siang. Biarpun badannya kecil, anak pesantren dari banten ini maen futsalnya jago. Dia pernah cerita sebelomnya pengen ngincer jurusan sastra arab di uin jogja. Tapi ya nasibnya malah masuk jurusan tarjamah di uin jeketi.






Maftukhatul Inayah

Orangnya kalo gua bilang cara ngomongnya mirip kayak aktris Cut Mini. Tau nggak Cut Mini ? Itu coeg, yang maen film Laskar Pelangi perannya jadi bu Fatimah. Bedanya kalo si bu Fatimah dari Belitung, si Ina dari Palembang. Jauh-jauh merantau dari kota mpek-mpek & masuk jurusan tarjamah.


Oke, lanjut.....
Hari pertama itu lebih kearah pengenalan akademik. Disitu semua maba mulai dari pagi sampe sore dapet pengalaman baru. Mulai dari kenalan dulu semuanya, teriak yel-yel fakultas, bikin yel-yel kelompok, sampe dikasih materi sama dosen yang dimana gua baru tau kalo itu namanya dosen (?)


beberapa yel-yel yang masih gua inget sampe sekarang...



(1) A ! ....A ! ...A ! ...Adab...dab...dab...huma....maaaniora !
*sekali lagi*
A ! ....A ! ...A ! ...Adab...dab...dab...huma....maaaniora !


(2) Kami datang penuh gelora gembira
Kami tuju teman sehimpun se-cita
Jumpa muka jumpa pikiran dan jiwa
Kami bangun kampus baru bahagia
Kami fakultas....adab ! ...adab ! ...adab ! ....dan humanioraaa...
Kami BSA, SKI, Tarjamah, IP, dan BSI...


(3) Bum...bum..cikibumbum...ah !
Bum...bum...cikibumbum....ah !
Adab Humaniora....
Bum...cikibum...bum...ah !

*kayak nyanyi persija*
Fakultas adab fakultas adab....ooOOoo !
Fakultas adab fakultas adab....ooOOoo !
Fakultas adab fakultas adab....ooOOoo !
Fakultas adab fakultas adab....ooOOoo !


Dan di hari itu juga gua ketemu sama mentor-mentor kelompok 27, ada tiga sosok manusia...

- Bang Luthfi / ncek : Waktu itu masih semester 3 jurusan sejarah kebudayaan islam. Dia kebagian jadi tukang sms pemberitauan ke para maba kelompok 27. Dia juga yang pertama kali ngira gua itu cewek....katanya dari nama gua. Coeg banget !

Luthfi / Ncek






- Dini : Sosok mahasiswi semester 5 (sekarang 6) di jurusan ilmu perpustakaan ini emang lumayan agak "besar".






- Syifa Nadia : Juga masih seangkatan sama bang ncek di semester 3 (sekarang 4). Gua pikir, mukanya kak Syifa ini agak-agak imut mirip temen gua, kalo ngeliat bawaannya bikin hati adem. Suaranya juga, mirip siapaaa gitu ~ Nggak tau kayak siapa, mungkin gua pura-pura nggak tau, tapi ya mirip lah. Ah sudahlah...oh iya, kak Syifa ini masuk jurusan tarjamah.



Gua sebenernya nggak terlalu inget detail rangkaian kegiatan selama seminggu itu, tapi gua coba keluarin beberapa momen yang ada. Pelaksanaan opak itu sebenernya cuma tiga hari, munculnya di tiga hari terakhir. Hari pertama itu opak universitas. Yang kedua opak fakultas. Yang terakhir itu opak jurusan. Dari hari senin sampe rabu itu ibaratnya pra-opak. Ya semacem latihan-latihan gitu lah...
Ada yel-yel lah, ada yang segala dihukum lah, ada yang terlambat dateng lah, segala ada senior yang belaga digalak-galakin lah, termasuk ada rangkaian acara lain yang diselipin sama panitia.


Ini ada foto dari beberapa momen



Tameng yang fungsinya bisa buat ngalingin panas matahari







Contoh kecil prempuan dari berbagai daerah








Bareng si bang ncek & Kak Tutur





Makin mateng






Mentor-mentor juga keausan




Bareng Bang Jo


Suasana lagi perkenalan semua yang ada di UIN, termasuk UKM-nya yang keren-keren




Rehat sejenak - Makan Bareng




Mukanya pada mateng semua




Tameng disini punya dua fungsi. Ya liat aja sendiri










Di Aula SC ini, dikenalin semua jajaran Dekan Fakultas Adab & Humaniora




Panas euy....































































































Ngapain ninju-ninju segala ?









Pelepasan balon + bendera UIN









Semua Fakultas yang jumlahnya sampe 12 ngumpul numpuk di Lapangan












Dan tambahan satu lagi, ini salah satu perform dai kelompok 27 pas OPAK 2014 kemaren....
>>> puisi






Selama seminggu itu bener-bener gua merasa ada di rumah baru. Have fun bareng semuanya. Kompak bareng 27 all base. Dari yang awalnya masih kaku kayak kanebo murah, sampe yang bisa berbaur kompak satu sama lain. Sampe ada rencana kalo liburan semester mau kunjungin rumah anak-anak 27, biarpun sebatas wacana. Tapi sekarang semuanya udah pisah-pisah, sibuk ke jurusan masing-masing. Kalo ketemu juga sekedar papasan. Yah biarlah, gimana pun mereka semua adalah "keluarga" pertama gua begitu injek kaki di uin jeketi ini.

Berhubung gua lupa persis urutan momen selama seminggu itu, gua cuma ngeluarin seadanya aja. Harusnya gua nulis ini palingan seminggu abis masa opak. Ingetannya masih fresh. Tapi ya beginilah...malah sempetnya sekarang.














Sekian dan terimakasih..... ~