Kamis, 06 Maret 2014

Aku - 25 kilometer / jam

Senja telah berpamitan dengan penghuni langit, beranjak pergi. Kini malam pun menghampiri. Sungguh, itu terjadi setiap hari. Boleh aku menyapamu kembali, sendu menawan ? Barangkali kau tak tau. Gemerlap puluhan lampu sejauh puluhan meter menyambut elok malam ini. Tak mewah. Tak Elegan. Semakin terlihat dari jauh semakin menawan, sama sepertimu. Susunan lampu bercahaya putih terang menjulang ke langit malam. Menerobos sekitar. Semakin dekat, semakin jelas itu hanyalah tatanan lampu pada gedung yang rupanya hanya berbentuk rangka saja. Mungkin kau pikir aku ini gila, sendu menawan.

Kupacu laju kendaraan roda dua ku yang hanya sebatas 25 kilometer per jam. Cukup lambat. Tapi itu cukup untuk memandang eloknya lampu gedung dari kejauhan. Angin dengan lembutnya membelai wajah. Pepohonan di sisi jalan saling menyibakkan dedaunan. Sepanjang jalan lengang. Hanya desauan angin yang terdengar. Kupacu laju kendaraan roda dua ku yang hanya sebatas 25 kilometer per jam. Ah, alangkah menawannya pemandangan seperti ini. Lagi-lagi aku kembali mengingatmu, sendu menawan.

Kau tau, sendu menawan ? Pak tua bilang 'sembilan dari sepuluh kecemasan itu hanya imajinasi yang dibuat-buat sendiri. Kenyataannya belum tentu hal itu terjadi'. Ah, iya. terkadang pemikiran negatif seperti itu selalu muncul. Sesuatu yang memang akan dikatakan negatif itu memang belum tentu akan terjadi, atau memang tidak akan pernah terjadi. Sungguh ini masalah yang sepele tapi agak rumit, sendu menawan.

Satu kilometer berlalu. Jalanan masih lengang. Tetap masih menyisakan desauan angin yang menemani. Satu-dua kendaraan lain menyalip dari sebelah kananku. Kupacu laju kendaraan roda dua ku yang hanya sebatas 25 kilometer per jam. Masih kupandangi gemerlap lampu di gedung itu, sungguh mempesona, dan lagi-lagi aku teringat dirimu, sendu menawan.
Apa kau tau, sendu menawan, mengapa aku hanya memacu lambat kendaraan roda dua ku sebatas 25 kilometer per jam ? aku berpikir bahwa satu diantara sepuluh kecemasan yang ada, itu memang hal negatif yang akan terjadi padaku. Pandanganku kelangit hanyalah usaha untuk menyayat kecemasan yang satu ini. Boleh jadi pak tua bersikukuh bahwa sembilan kecemasan itu dalam hal nyatanya  kemungkinan tak akan terjadi. Tapi apakah beliau juga memikirkan tentang satu kecemasan yang terakhir ini ?
Hei sendu menawan, bagiku posisi 'sembilan' berbanding 'satu' kecemasan itu sama kuat. Tak ada bedanya. Keduanya akan terjadi, walaupun salah satunya akan mengalah. Sisi mana yang akan mengalah ? entahlah.


Kupacu laju kendaraan roda dua ku yang hanya sebatas 25 kilometer per jam. Tujuanku hampir sampai.....

1 komentar:

  1. youtube.org :: Watch the latest video from Youtube
    Watch live live streams of Live Football and Football match streams online. You can also check out live videodl betting channels here on youtube.org. Rating: 4.9 · ‎7 votes

    BalasHapus